AD ART
MUSTIKA BUANA
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Organisasi ini bernama MUSTIKA BUANA yang dalam Anggaran Dasar ini selanjutnya disingkat dengan “MB”.
Pasal 2
Organisasi
ini bersifat Nasional dan Pengurus Pusat berkedudukan di Desa
Kalimandi, Kecamatan Purwareja-Klampok, Kabupaten Banjarnegara.
Pasal 3
Organisasi
ini didirikan pada tanggal 01 Januari 2002 oleh Musyawarah Anggota yang
Pertama di Desa Kalimandi, Kecamatan Purwareja-Klampok, Kabupaten
Banjarnegara, Jawa Tengah.
BAB II
AZAZ DAN DASAR
Pasal 4
Organisasi MB berazazkan Pancasila dan UUD 1945
Pasal 5
Organisasi MB berdasarkan pada Persaudaraan, Olah Raga dan Kerohanian.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 6
Maksud
dan tujuan organisasi MB melalui sarana olah raga pencak silat
membentuk manusia agar memiliki kepribadian yang luhur dan sanggup
menguasai dirinya.
BAB IV
LAMBANG
Pasal 7
1). Bentuk : Bulat, ditengah ada gambar tangan kanan dan diapit dua buah pedang.
2). Warna : Dasar biru, dengan warna tangan dan tulisan putih, warna kuning pada gambar pedang.
Pasal 8
Pengertian mengenai bentuk, warna dan gambar yang terdapat dalam lambang ini selanjutnya dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
USAHA
Pasal 9
Untuk
mencapai tujuan MB diatas, maka selain dilatih Pencak Silat, Olah Raga
fisik tapi juga dengan bimbingan kerohanian agar seimbang antara fisik
dan mental anggota MB.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1) Keanggotaan MB terdiri dari :
a. Anggota Biasa.
b. Anggota Luar Biasa.
c. Anggota Kehormatan.
2). Syarat-syarat keanggotaan serta hak dan kewajibannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
ORGANISASI
Pasal 11
Organisasi MB terdiri dari :
- Pengurus Pusat MB.
- Pengurus Cabang MB.
- Pengurus Ranting MB.
Pasal 12
Susunan Badan Kekuasaan Kepengurusan MB terdiri dari :
- Musyawarah Besar.
- Pengurus Pusat.
- Pengurus Cabang.
- Pengurus Ranting.
Pasa13
1). Badan Kekuasaan tertinggi dalam organisasi MB adalah Musyawarah Besar (MUBES).
2). Mubes berhak menetapkan, memutuskan dan menyempurnakan :
- Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Tehnik MB.
- Memilih Ketua Umum dan Pengurus Harian MB.
- Menentukan garis-garis kebijaksanaan tentang pembinaan dan pengembangan MB.
BAB VIII
PENGURUS DAN RAPAT PENGURUS
Pasal 14
1). Organisasi MB diurus dan diatur dalam kegiatannya sehari-hari dipimpin oleh Pengurus Pusat MB.
2).
Pengurus Pusat dapat mengangkat Dewan Penasehat yaitu setiap orang
perseorangan yang dianggap mampu memberikan nasehat baik diminta maupun
tidak.
3). Pengurus Pusat dapat mengangkat Dewan Pembina yaitu perseorangan yang dianggap mampu membina dan melindungi Organisasi MB.
4). Masa jabatan Pengurus Pusat MB adalah 3 tahun.
Pasal 15
Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum.
b. Ketua Harian.
c. Sekretaris Umum dibantu Bendahara.
d. Ketua-ketua Bidang.
e. Pengurus Harian ditambah dengan koordinator, secretariat dan Pembantu Umum disebut Pengurus Pleno / Paripurna.
Pasal 16
1).
Rapat Pengurus dapat diadakan sewaktu-waktu bila ada masalah yang
mendesak dan atas permintaan lebih dari separuh jumlah Pengurus Harian.
2). Pengurus Cabang dan Ranting masing-masing sedikitnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
BAB IX
PELATIH
Pasal 17
1). Setiap anggota yang telah disahkan sebagai pelatih berhak melatih para siswa.
2). Setiap pelatih berhak membuka latihan dimanapun sepengetahuan cabang yang terdekat.
3). Pelatih berkewajiban membina, mendidik dan mengembangkan MB dia berada.
4). Pelatih disyahkan oleh Pengurus Pusat atau yang ditunjuknya.
BAB X
PERTANGGUNG JAWABAN PENGURUS PUSAT
Pasal 18
1). Musyawarah Besar diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.
2). Pengurus Pusat yang diwakili Ketua Umum memberikan laporan pertanggungjawaban kepengurusannya kepada peserta Mubes.
3).
Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Pusat selama masa
kepengurusannya dapat diterima dan disyahkan oleh Mubes apabila
disetujui lebih dari ½ jumlah peserta Mubes yang mempunyai hak suara.
4). Utusan Mubes terdiri dari peserta dan peninjau :
- Peserta adalah yang mempunyai hak suara yaitu Dewan Pembina dan utusan dari Cabang.
- Peninjau adalah yang hanya memiliki hak berbicara yaitu Dewan Penasehat dan individu yang diundang oleh Pengurus Pusat MB untuk hadir dalam Mubes.
Pasal 19
Mubes dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan 2/3 jumlah Pengurus Cabang.
Pasal 20
Penentuan hak suara dan sistim Pengurusan suara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 21
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur selanjutnya didalam Anggaran
Rumah Tangga yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini
dan yang berkaitan dengan tehnik serta disiplin MB diatur dalam
Peraturan Tehnik MB.
BAB XII
PERUBAHAN AD, ART
Pasal 22
1). Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Tehnik ditetapkan oleh Mubes
dan apabila ada perubahan hanya dapat dilakukan oleh Mubes.
2). Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
3).
Apabila keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat tidak
dapat dilakukan, maka keputusan dapat diambil melalui pemungutan suara
(voting).
BAB XIII
PEMBUBARAN
Pasal 23
1).
Pengurus MB hanya dapat dibubarkan berdasarkan Keputusan Mubes yang
khusus diadakan untuk itu dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
Pengurus Cabang.
2). Keputusan Pembubaran harus diambil dengan jumlah suara sekurang-kurangnya 2/3 jumlsh suara peserta Mubes.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 24
Anggaran
Dasar ini disempurnakan dan disyahkan oleh Mubes yang diadakan pada
tanggal 1 Januari 2002 di Desa Kalimandi, Kecamatan Purwareja-Klampok,
kabupaten Banjarnegara.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 1
ARTI LAMBANG
1. Bentuk bulat melambangkan kebulatan tekad, bersatunya anggota MB dalam pemikiran dan perbuatan demi tercapainya tujuan MB
2. Bentuk bulat juga melambangkan bumi, agar setiap anggota MB selalu menjaga nama baik MB dimana saja berpijak / berada.
3. Senjata melambangkan bahwa setiap anggota MB harus mampu mengatasi masalah dengan semua kemampuan yang ada.
4. Warna biru melambangkan langit.
Jadi orang MB sikapnya tenang setenang langit tetapi selalu berpikiran luas serta bercita-cita tinggi.
Warna kuning melambangkan keagungan.
Warna Putih melambangkan kesucian.
Warna merah melambangkan keberanian.
5. Mustika Buana melambangkan agara setiap anggota MB diharapkan bisa menjadi contoh bagi lingkungannya.
6. Perbandingan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 2
KEANGGOTAAN
1. Anggota Biasa
Setiap
orang yang telah selesai menjalani latihan-latihan dengan syarat-syarat
tertentu dan disyahkan oleh Pengurus Pusat atau yang ditunjuk sesuai
dengan dasar aturan yang telah ditentukan.
2. Anggota Kehormatan.
Perorangan
yang berdasarkan pertimbangan Pengurus Pusat telah memberikan sumbangan
bantuannya berupa materiil maupun secara moril bagi organisasi MB.
3. Anggota Luar Biasa.
Perorangan yang tidak termasuk didalam organisasi MB yang oleh Pengurus Pusat dianggap telah memenuhi syarat-syarat.
4. Setiap anggota MB harus mempunyai kartu anggota.
5. a. Yang menjadi Dewan Pembina adalah perorangan yang dianggap mampu memberikan pembinaan bagi pengurus MB dan pengembangan MB.
b. Yang
menjadi Dewan Penasehat adalah perorangan yang mampu memberikan nasehat
baik mengenai pencak silat, kerohanian dan hal-hal yang lebih luas lagi
bagi pengembangan MB.
Pasal 3
CARA PEMILIHAN PENGURUS
1. Pengurus dicalonkan dan dipilih didalam musyawarah, dengan tingkatan sebagai berikut :
a. Pengurus Pusat dicalonkan dan dipilih oeh peserta Musyawarah Besar (MUBES).
b. Pengurus Cabang dicalonkan dan dipilih oeh peserta Musyawarah Cabang (MUSCAB).
- Pengurus Ranting dicalonkan dan dipilih oeh peserta Musyawarah Ranting (MUSRAN).
2. Calon
Pengurus dipilih dari anggota yang di pandang mampu memberikan
pengabdian serta mengembangkan organisasi secara keseluruhan.
Pasal 4
RAPAT PENGURUS
1. Rapat Pengurus dilakukan paling sedikit sekali dalam enam bulan.
2. Rapat
Pengurus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu bilamana ada masalah yang
penting dan atas permintaan lebih dari separuh jumlah Pengurus.
3. Rapat dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah Pengurus.
Pasal 5
PENUTUP
1. Dalam setiap rapat harus dibuat notulen rapat oleh sekretaris rapat.
2. Notulen rapat harus cepat disampaikan kepada seluruh jajaran pengurus.
3. Anggaran
Rumah Tangga ini disempurnakan dan disyahkan pada Musyawarah Besar yang
diadakan pada tangal 01 Januari 2002 di desa Kalimandi kecamatan
Purwareja-Klampok kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
PERATURAN TEHNIK MUSTIKA BUANA
BAB I
DASAR
1. Dasar Peraturan ini adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Ketetapan Pengurus Pusat.
2. Peraturan Tehnik ini menjadi pedoman bagi seluruh anggota dalam memenuhi hak dan kewajibannya.
3. Pelaksanaan dari peraturan ini dijiwai oleh jiwa pencak silat.
BAB II
KEANGGOTAAN
1. Minimal berumur 16 tahun.
2. Telah menjalani latihan siswa sampai selesai.
3. Disahkan oleh Pengurus Pusat atau yang ditunjuk.
4. Telah menjalani ujian fisik, mental dan kesetiaan.
BAB III
TRADISI MB
1. Upacara dilakukan sebelum mulai dan sesudah latihan, ujian demontrasi dan rapat organisasi.
2. Upacara Tradisi MB terdiri dari :
a. Menyiapkan barisan sesuai tata upacara Mustika Buana.
b. Penghormatan kepada para Pelatih atau dari yang junior kepada senior.
c. Menenangkan pikiran / berdo’a.
3. Tata Upacara MB disusun sebagai berikut :
a. Barisan disusun secara senioritas berurut dari kanan ke kiri.
b. Pimpinan Upacara adalah pelatih yang mengambil tempat paling depan.
BAB IV
JANJI
Kami siswaMB berjanji :
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tunduk dan patuhu terhadap semua perintah dan larangan serta bimbingan dari Guru, Pelatih dan Orang Tua.
3. Menjalani semua aturan yang ada dalam MB.
4. Mengunakan kepandaian yang didapatkan / punyai untuk hal-hal yang bermanfaat.
5. Saling menghormati dan saling membantu sesama orang MB.
6. Menjaga nama Baik organisasi MB dimana saja berada.
BAB V
PERLENGKAPAN LATIHAN
1. Pakaian latihan berwarna biru-biru.
2. Sabuk sesuai dengan tingkatannya.
3. Tanda-tanda yang harus dipakai :
a. Badge MB didada sebelah kiri.
b. Badge IPSI didada sebelah kanan.
c. Tanda-tanda lain yang diperkenankan kecuali ada ketentuan lain.
4. Disarankan tempat latihan yang cukup luas.
BAB VI
TINGKATAN SABUK
Tingkatan warna sabuk dan materinya :
1. Jurus 1 ~ 10 warna sabuk Biru / Polos
2. Jurus 11 ~ 20 warna sabuk Hijau.
3. Jurus 21 ~ 30 warna sabuk Kuning.
4. Jurus 31 ~ 400 warna sabuk Coklat.
5. Jurus 40 keatas warna sabuk Hitam
BAB VII
PELATIH
1. Pelatih
adalah siswa yang telah menyelesaikan latihan sampai tingkat sabuk
hitam dan telah disahkan / diresmikan sebagai anggota MB oleh Pengurus
Pusat.
2. Pelatih berhak membuka latihan / mengembangkan MB dimana saja berada dengan sepengetahuan cabang yang terdekat.
3. Apabila Pelatih berhalangan hadir, maka pemegang sabuk tertinggi yang bertugas memimpin latihan.
BAB VIII
LATIHAN / PENDIDIKAN
1. Latihan MB dapat diikuti oleh siapa saja tanpa ada batasan umur maupun jenis kelamin.
2. Latihan / Pendidikan MB dibagi dalam :
a. Latihan / Pendidikan Fisik.
b. Latihan / Pendidikan mental.
c. Latihan / Pendidikan tehnik.
d. Latihan / Pendidikan kerohanian.
3. Untuk keseragaman maka diadakan penyamaan jurus minimal satu tahun sekali untuk keseluruhan cabang.
BAB IX
MATERI LATIHAN
1. Sebelum dan sesudah latihan dilakukan pemanasan dan pelemasan otot.
2. Pelajaran tehnik terbagi menjadi :
3. a. Tehnik Dasar :
a Pukulan Lurus.
a Pukulan Lecut.
a Dorongan (telapak Tangan).
a Colok.
a Sodok.
a Tangkisan.
a Tendangan.
a Kuda-kuda.
a Pernafasan.
b. Jurus, yaitu rangkaian dari gerakan dasar.
c. Tehnik pembelaan dan berpasangan.
d. Adu Ketangkasan.
Berfungsi untuk menguji ketepatan dan kecepatan selama latihan.
BAB X
UJIAN KENAIKAN TINGKAT
1. Ujian kenaikan tingkat berdasarkan keputusan dari Pengurus Cabang dan para pelatih yang bersangkutan.
2. Waktu dan tempat ujian ditentukan dalam Musyawarah Cabang (MUSCAB).
3. Ijazah kenaikan tingkat ditandatangani oleh Ketua Cabang / yang menyelenggarakan.
4. Ujian kenaikan tingkat hanya dapat diberikan kepada siswa yang telah memenuhi syarat tehnik,materi dan administrasi.
5. Para penguji pada ujian kenaikan tingkat adalah pelatih yangditunjuk oleh Cabang / Penyelenggara.
6. Siswa menempuh ujian kenaikan tingkat sesuai dengan ujian yang disusun oleh Cabang / penyelenggara.
BAB XI
PERTANDINGAN
1. Peraturan pertandingan adu ketangkasan yang digunakan adalah peraturan yang dikeluarkan oleh IPSI.
2. Siswa
dan para anggota MB yang dirasa mampu menjadi atlit dikirim untuk
meakili MB pada pertandingan yang diselenggarakan oleh IPSI.
3. Kompetisi-kompetisi
dalam ranting dan cabang bisa dilakukan kapan saja untuk mencari bibit
pesilat dan untuk perkembangan MB selanjutnya.
BAB XII
PENUTUP
1. Hal-hal
yang belum diatur dalam peraturan tehnik ini, para pelatih dan
pelaksana harian diberi hak penuh untuk melengkapi dan menyempurnakannya
demi pengembangan dan tercapainya tujuan MB.
2. Peraturan
Tehnik ini ditetapkan di desa Kalimandi kecamatan Purwareja-Klampok
kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah pada tanggal 01 Januari 2002.
Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Tehnik ini disyahkan oleh
Musyawarah Anggota MB pada tanggal 01 Januari 2002 di desa Kalimandi
kecamatan Purwareja-Klampok kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
Ketua
MUSTIKA BUANA
Banjarnegara
AGUS SUPRIYANTO
……………………….
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 komentar:
Post a Comment